Monday, May 26, 2014

Surga Di Tempat Kerja

Orang yang berbahagia di tempat kerja biasanya menjadi jauh lebih produktif di banding dengan orang yang tidak berbahagia, baik dengan pekarjaan, lingkungan atau tempat kerjanya. Perasaan bahagia itu dapat menghasilkan energi positif dan kepercayaan diri untuk menjalankan rutinitas kehidupan dan pekerjaan dengan totalitas. Lingkungan kerja yang diisi oleh orang-orang bahagia selalu memiliki gairah untuk menjadi lebih produktif.

Rata-rata kita menghabiskan 8 jam sehari di tempat kerja atau lingkungan pekerjaan. Di tambah dengan jarak tempuh rumah ke kantor, bisa jadi 10-12 jam. Bayangkan bahwa itu adalah separuh hidup kita dalam sehari. Bila kita menganggap bahwa pekerjaan kita bukanlah hal yang menyenangkan, artinya kita sudah membuang separuh hidup kita dalam sehari hanya untuk bersedih, tertekan, stress dan lebih parah lagi tidak menghasilkan.

Bagaimana cara untuk menciptakan hal tersebut:

1. Dirimu sendirilah yang menciptakannya
Manajemen perusahaan juga berperan dalam hal ini. Namun hanya sekedar menfasilitasi saja. Semua ini akan kembali kepada dirimu sendiri untuk menciptakan kesenangan dan kebahagiaan. Bagaimana mindset dan pola pikir kamu terhadap berkerja. Belajarlah untuk terus menyukai apa yang kamu kerjakan. Cari selalu nilai nilai positif dari tempat kamu bekerja. Dan berfokuslah pada nilai tersebut.
Gambaran ideal dari tempat kerja yang menyenangkan bagi kamu adalah dirimu sendiri yang paling mengetahuinya. Maka berperan aktiflah dalam hal tersebut. Ciptakan sendiri gambaran tempat kerja yang ideal bagimu, selama itutidak melanggar aturan perusahaan. Bahkan kamu pun bisa berperan aktif memberikan usul kepada manajemen, apa yang membuat kamu dan rekan rekan lain menjadi nyaman di tempat bekerja.  

2. Berhenti mengeluh tentang segala hal.
Ketika mengeluh kita tak akan mengubah apapun. Mengeluh hanya akan menjadikan masalah menjadi semakin terasa berat, dan membuat tempat kerja menjadi jauh dari menyenangkan. Banyak mengeluh pun akan menurunkan kredibilitas kamu sebagai personal ataupun professional di dunia kerja. Tidak akan ada rekan kerja yang nyaman, bila kamu hanya terus bicara dan menyampaikan keluhanmu kepadanya tentang segala hal. Hal ini justru akan membuat rekan kerja menjadi antipasti dan membuat masalahmu menjadi semakin besar. Bila ada keluhan atau masalah maka bicarakanlah pada orang yang tepat dan cari solusinya.

3. Jadilah “team player”
Jadilah sahabat yang baik bagi rekan kerja dan andalan bagi atasan. Ketika kamu membantu orang lain, niscaya kamu pun akan di bantu dalam kondisi sulit. Jadilah orang yang menyenangkan bagi orang lain dengan selalu membantu. Seorang “team palyer”  adalah menjadi orang yang partisipatif dan aktif untuk berkontribusi. Ijazah sekolah dan kuliah hanyalah tiket masuk dunia kerja, kecerdasan emosi dapat membuat kita dipromosikan, namun kepribadian yang menyenangkanlah yang bisa mengantarkan kita pada kesuksesan.

4. Sibukan dirimu dengan belajar.
Bila ada masalah di tempat kerja, itu artinya kita masih kekurangan ilmuuntuk mengatasinya. Semakin banyak masalah maka akan semakin tidak nyaman kita dalam bekerja. Oleh karena itu pentingnya kita meningkatkan kemampuan diridalam menyelesaikan masalah dan tantangan dunia kerja. Bila kamu terus belajar,ilmu kamu akan terus meningkat maka kamu akan semakin mudah dan ringan menyelesaikan tugas tugas di kantor. Hal ini akan meringankan beban kerja kamu yang bisa membuat kamu lebih rileks dan santai dalam bekerja. So…. Jangan pernah berhenti belajar dan memperbaiki diri, bila hasil yang didapatkan kamu adalah selain kebahagiaan juga promosi jabatan.

5. Ciptakan suasana fun.
Kreatiflah dalam menciptakan suasana menyenangkan bagi dirimu. Misalkan buat meja kerjamu menjadi lebih pribadi. Pasang foto foto pribadi yang membuat kamu semangat atau bahkan tersenyum. Bahkan kamu bisa mengusulkan game atau lomba sederhana hanya ntuk membuat meriah suasana kantor. Namun kembali lagi harus melihat situasi dan kondisi kantor kamu.

Salah satu CEO terkenal di dunia mengatakan “Enjoy your fucking job, be the best and stop complaining. Or go out, don’t be a coward”. Jadi bergeraklah, berubahlah untuk menciptakan kebahagianmu sendiri di tempat kerja. Kalau tidak, maka berani pulalah untuk keluar mencari kebahagiaan kerja di tempat lain. Selama kamu masih menjadi manusia, dan bukan pohon, maka bergeraklah untuk menciptakan surga di tempat kerja. 

Wednesday, May 21, 2014

Cara Sederhana Menjadi Juara

Semua orang di dalam hidup ini pasti ingin menjadi yang terbaik, menjadi seorang juara. Terkadang hal ini bukanlah untuk menjadi lebih unggul saja dari yang lain, namun ini soal cara meraih tujuan yang hendak dicapai. 

Terkadang orang berpikir bahwa sangatlah sulit untuk menjadi juara dan hebat. Padahal kita hanya perlu melakukan sedikit hal lebih dari yang lain, Ya hanya sedikit saja, namun konsisten dan penuh komitmen. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk bisa menjadi juara dalam kehidupan sehari-hari, atau menjadi juara dalam hal apapun. Belajarlah dari orang orang dibawah, dan pelajari apa yang mereka lakukan untuk menjadi juara

1. Seorang juara selalu memiliki tujuan yang jelas

Tujuan yang jelas sangatlah penting. Bahkan sebegitu pentingnya tujuan itu harus sangat jelas, detail dan tergambar di dalam otak kita . Otak kita bagaikan peluru kendali. Bila kita sudah memberikan tujuan yang jelas, spesifik, dan memiliki batas waktu, maka otak kita akan menjadi super kreatif untuk terus mencari jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebuah kisah dari Florence Chadwick memberikan ilustrasi daripentingnya sebuh tujuan yang jelas

Florence Chadwick,seorang perempuan asal Amerika ini menetapkan tujuan yang jelas untuk menjadi perempuan pertama yang berhasil menyeberangi Selat Catalina dengan berenang. Dialah wanita pertama yang berenang menyeberangi selat Inggris bolak-balik. Pada saat itu usianya 34 tahun. Jarak selat Catalina adalah sekitar 32 km

Tanggal 4Juli 1952, laut tampak seperti hamparan es dan kabut begitu tebalnya sehingga dia hampir tidak bisa melihat perahu yang mengawalnya. Ikan-ikan hiu berenang kearah dirinya,dan hanya bisa diusir dengan tembakan senapan. Dia berjuang terus, melawan air laut yang dingin, jam demi jam.
Disisi Florence,  disalah satu perahu yang mengawalnya,ibu dan pelatihnya terus memberikan dorongan.  Mereka mengatakan kepadanya tidak akan jauh lagi.  Tetapi Florence hanya bisa melihat kabut didepannya. Mereka terus memberinya semangat untuk tidak berhenti.  Namun hatinya goyah. Dia belum pernah berhenti…. hingga saat itu. Hanya tinggal sekitar 1 mil lagi,dia menyerah dan minta ditarik keluar.
Ia kemudian mengatakankepada seorang reporter, ”Begini, saya tidak mencari alasan, tetapi seandainya saja saya melihat daratan, mungkin saya akan berhasil.” Bukan kelelahan atau air yang dingin yang membuatnya gagal.  Tetapi kabut yang mengaburkan tujuannya yang menggagalkannya. Dia tidak bisa melihat tujuannya.

Dua bulan kemudian, Florence kembali menetapkan tujuannya menyeberangi Catalina. Dia menetapkan tujuan yang lebih jelas dengan sudah membayangkan melihat pesisir pulau tujuannya. Kabut yang menghadangnya pun tidak dapat membendung tujuannya dan dia berhasil. Ia sangat fokus pada tujuan akhir.


2. Seorang juara berani membayar harga kenyamanan untuk sebuah kemajuan

Perenang fenomenal Michael Phelps mencetak sejarah dengan meraih delapan medali emas dalam Olimpiade Beijing 2008. Ia berhasil memecahkan rekor Mark Spitz dengan 7 emas dalam satu Olimpiade yang telah bertahan hingga 36 tahun.
Ia sangat gusar saat wartawan mengatakan bahwa dirinya sangat beruntung saat meraih 8 medali emas pada Olimpiade2008. Dia mengatakan prestasinya itu bukan keberuntungan, tetapi dicapai melalui kerja keras. 

Ia lalu mengatakan “bahwa saat kalian makan siang, saya sedang berlatih di dalam kolam renang. Saat kalian berlibur dengan keluarga, saya juga masih berlatih di sana. Saat orang lain berada dalam kenyamanan, saya telah menggadaikannya demi sebuah kerja keras untuk meraih kesuksesan”.
Seberapa banyak Michael phelp berlatih untuk menjadi seorang legenda? Ia berlatih 6 jam sehari, 6 hari seminggu. Tanpa peduli hari libur atau tidak, tanpa peduli musim panas atau dingin. Dia berenang rata-rata 80 km setiap minggunya, atau rata-rata sekitar 13,5 km setiap latihan.
Dia menyingkirkan segala sesuatunya hanya untuk latihan dan berenang. Ia sangat fokus dan berani membayar mahal untuk menjadi seorang legenda.


3. Selalu lakukan hal yang lebih dan di luar biasa untuk berhasil

Kisah Vice President Citibank, Houtman Zainal Arif, juga menunjukkan karakter ini.  Asam, manis, pahit, asin pengalaman hidup telah dirasakan olehnya. Yang paling mencengangkan dari beliau adalah, beliau ini melamar kerja sebagai OB (Office Boy) tapi pensiun sebagai Vice Pressident. Houtman selalu melakukan hal yang di luar biasanya dalam pekerjaannya, sehingga tugasnya yang hanya mengurusi kebersihan dapat diselesaikan bahkan lebih dari itu. 
Pekerjaan awalnya bermula dari The First National City Bank atau sekarang disebut Citibank. Di kantor tersebut ia melamar sebagai OB pada 5 Desember tahun 1968, dan pensiun sebagai Vice Precident pada November 1987.

Ia tidak tahu teori, bukan orang akademis. Satu menit pun gak pernah jadi mahasiswa, walau pada akhirnya beliau justru pernah jadi dosen pasca sarjana. Beliau berkata bila beliau lebih beruntung karena apa saja yang terjadi di sekitar beliau selalu dijadikan pelajaran.

Waktu jadi OB, beliau melihat training. Karena jabatan beliau hanya OB, beliau tentu tidak dianggap. Bahasa Inggris beliau pun cuma sekedar yes-no. Tapi beliau berprinsip, “Saya harus berbuat. Saya harus pintar.” Setiap hari selama training itu, beliau ada di depan pintu dan mencatat semuanya.Training officer-nya lama-lama jadi menyuruh beliau masuk (tapi secara kasar).

Si training officer mengumumkan pada para trainer, “Pengumuman, dia tidak terdaftar dan dia tidak akan diuji,”kata training officer. Mendengarnya, Bapak Houtman tidak terima. Dia sudah berada di ruangan yang sama berarti dia sudah menjadi salah satu yang belajar juga dan juga harus diuji. Si Training officer pastinya marah. Udah untung dikasih masuk, eh minta diuji juga.

Pak Houtman lalu menantang diri beliau sendiri,“Saya harus lulus!” batin beliau. Padahal saingan beliau adalah lulusan UI,Michigan, Ohio, ITB dan banyak universitas TOP lainnya. Sementara beliau, SMA bisa lulus aja udah untung.

“Pokoknya harus lulus dan gak boleh jadi yang terakhir,” tekad beliau. Lalu Subhanallah, MahaSuci Allah, dari 34 orang beliau termasuk 4 besar dan beliau pada tahun 1978 dikirim ke Eropa.

Dia juga mengurusi fotokopi di tahun 1960-an saat seorang office boy belum piawai melakukan tugas menggandakan data saat itu. Dia mau belajar usai menuntaskan pekerjaannya. Alhasil, dia dipercaya untuk bertugas sebagai penanggung jawab fotokopi kantor dan kembali melakukan hal yang di luar biasanya.

Usai menuntaskan pekerjaannya, dia membantu proses administrasi, seperti mengerjakan proses stempel dan hal-hal administrasi lainnya, sehingga pada satu kesempatan dia diangkat menjadi stafkantor hingga kemudian merintis karier sampai puncak sebagai vice president bank kelas dunia ini.


4. Tidak pernah berhenti belajar

Untuk memiliki kupu-kupu di halaman dan rumah Anda, ada dua cara yang dapat dilakukan. Pertama, dengan membawa jaring tetapi sedikit yang akan terjaring, sementara cara kedua adalah dengan membuat taman bunga sehingga kupu-kupu yang akan datang sendiri kepada Anda.

Seorang juara akan terus mengembangkan dirinya untuk memiliki cara dan kualitas yang banyak dicari oleh berbagai kalangan sehingga kesuksekan yang justru akan mendekatinya.