Monday, July 28, 2014

Selamat Hari Raya Idul Fitri


Ramadhan in telah membasuh hati yang ternoda
Sudah waktunya meraih rahmat dan ampunan dari-Nya
Dari lisan, sikap dan tingkah yang sering tak terjaga
Mohon dibukakan pintu maaf yang setulusnya

Minal Aidin Wal Faizdin
Taqobalallahu Minna Wa Minkum
Selamat hari Raya Idul Fitri 1435H

Friday, July 25, 2014

Jangan Meludahi Sumur Milik Sendiri



Saya pernah membaca sebuah buku dari Jamil Azzaini. Ada sebuah bahasan menarik tentang ini, berikut kutipannya

Jangan pernah meludah ke sumur yang airnya kamu minum
Pernahkan anda berjumpa dengan orang yang bekerja di perusahaan atau instasi, mendapat gaji dan berbagai fasilitas dari tempat tersebut, tetapi hobinya menjelek jelekan perusahaan atau instasi tempat ia bekerja? Orang inilah yang saya sebut meludah disumur yang airnya ia minum.
Orang orang semacam ini biasanya senang mengeluh, tidak bertanggung jawab, dan oportunis. Mereka membicarakan sesuatu yang yang tidak mereka suka kepada sesama teman yang tidak bisa mengambil keputusan. Saat diajak diskusi dengan pimpinan, mereka diam seribu bahasa. Bergaul dengan orang orang semacam ini ibarat anda minum disumur yang airnya mereka ludahi

Sering kan kita denger temen temen kerja kita kerja tapi isinya mengeluh saja. Apapun yang diberikan oleh perusahaan yang ada kekurangannya saja yang di lihat. Kebayang gak kalau kita hidup 24 jam, 8 jam di habiskan untuk bekerja. Tapi kalau kita gak suka sama tempat kerja atau institusi nya, jadi 8 jam sehari kita harus terbuang percuma. Orang orang seperti ini sebenernya rugi berkali kali. Apa saja kerugian mereka

  1. Kurang bersyukur. Orang yang seperti ini sebenernya kurang bersyukur. Mendapat kerja, mendapat fasilitas dan gaji merupakan nikmat dari Allah. banyak orang orang yang berebut untuk mendapatkan nikmat tersebut. Padahal ketika kita bersyukur, Allah berjanji kepada kita bahwa akan menambah nikmatNya.
  2. Performa kerja tidak optimal. Kita bekerja harus dengan hati. Bila bekerja dengan hati dan suasana gembira output yang dihasilkan pasti sangatlah baik. Begitu juga sebaliknya. Ketika orang yang banyak mengeluh, bagaimana orang seperti ini bisa bekerja sepenuh hati. 
  3. Karir mandek. Bagaimana mau meningkatkan jenjang karir kalau performa yang diberikan setengah hati. Jaminan bahwa karir orang orang seperti ini akan jalan di tempat
  4. Tidak disukai rekan kerja. Cape gak seh kita kalau punya temen isi obrolannya cuma keuhan aja. Dari keluhan kerja, gaji, fasilitas, sistem kerja, bonus sampai jangan jangan juga masalah rumah tangga di jadiin konsumsi publik lewat keluhannya. Pasti orang seperti ini bukanlah teman yang menyenangkan
Bila kita punya teman seperti ini cukup katakan seperti ini. "sudah nikamati saja pekerjaan ini. Berhenti mengeluh dan jadilah yang terbaik. Kalau tidak maka keluarlah mencari pekerjaan lain. jangan jadi pengecut...!!!"

- mozaix -

Tuesday, July 22, 2014

Supaya Tidak Diatur Atasan

Bagaimana caranya supaya kita bisa sampai ke puncak karir? Mungkin bisa dengan cara membunuh atasan loe kali yee.... Banyak cara dan teori untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Saya pernah mendengar bahwa karyawan yang baik adalah karyawan yang tidak perlu di motivasi dan dimonitor cara kerjanya. Karyawan yang baik juga selalu mendukung atasannya demi mencapai tujuan tim dan kelompok. Dengan membantu dan mendukung atasan, kita membantu menngurangi beban kerjanya untuk mengatur, memberi arahan dan memotivasi kita.

Ada sebuah ilustrasi soal bagaimana kita membantu atasan dan melupakan yugasnya mengatur kita. Seseorang mengisis gelas yang berisi air seperempatnya. Air itu adalah kita dan posisi kita di perusahaan. Setelah itudituangkan minyaak, sehingga minyak akan selalu berada di atas air di dalam gelas tersebut. Dan minyak itu mengilustrasikan atasan kita. "nah bagaimana caranya kita sebagai air bisa naik posisinya?" Banyak jawaban yang muncul. Kalau saya bertanya pada rekan-rekan sekalian, apa jawaban rekan-rekan?

Cara yang termudah adalah kita harus menaikan minyak terlebih dahulu, dengan naiknya minyak, tinggi air juga akan ikut naik. dan untuk menaikkan level airnya, maka salah satu cara adalah dengan menambah jumlah air kedalam gelas.

Maka bila kita terus menambahkan air lebih banyak di gelas tersebut, akan terlihat minyak itu terdorong semakin keatas, tetapi level airpun jadi bertambah. Jadi kalau ingin level posisi kita naik, pastikan kita juga mendukung atasan kita. Dan untuk itu kapasitas dan kemampuan kita juga akan bertambah.

Kebanyak orang berpikir bahwa mendukung atasan adalah pekerjaan menjilat dan mencari muka. Mendukung atasan adalah pekerjaan yang hanya menguntungkan mereka para atasan, bukan kita sebagai bawahan.

Dengan mendukung atasan juga kita meringankan beban mengatur kita. Para atasan akan lebih sibuk berkreasi terhadap masa depan perusahaan, daripada sibuk mengatur detail detail pekerjaan kita, dimana hal ini kadang cenderung malah merepotkan. Jadi apa yang harus kita harus kita lakukan untuk meringankan perkerjaannya dan tidak mengatur kita sebagai bawahan:
  • Buat ia jadi tidak bekerja dengan mengambil tanggung jawab lebih. Istilahnya dengan ada ada di bawahnya atasan menjadi sangat terbantu. Pekerjaan atasan menjadi lebih ringan. Selalu melakukan lebih dari yang diharapkan atasan kita
  • Buat ia jadi tidak berpikir dengan memberikan solusi bukan hanya bertanya masalah. Ketika ada masalah jangan hanya bertanya bagaimana memecahkannya. Kalau bisa ketika menghadap mengenai  masalah yang kita hadapi, siapkan juga beberapa alternative solusi yang mungkin diambil. Sambil mendiskusikan dgn atasan, mana solusi yang terbaik
  • Tanpa motivasi dan tanpa monitoring. Jangan menjadikan diri kita karyawan yang harus dimotivasi dan di monitoring. Tetaplah rajin dan termotivasi dengan ada atau tidak adanya atasan di sekitar kita


So….. Lets help our boss to help ourselves to reach the peak of career